Rabu, 05 Maret 2008

Burungku, pautku alam

Mentari begitu terang hingga rumput terbakar. Bulan begitu redup hingga daun berembun.
Indahnya pelita dalam kelam.. Awan tetaplah awan, meski surya memancarkan sinarnya..

Kicau burung bersautan, semilir angin menyejukkan, alam pun mendendangkan nyanyian kasih, pengiring langkah sepasang merpati, yang terbang bebas merenda kasih

Malam kan terang karena bintang dan bulan, hati kan damai bila kasih di sisih..
Namun, bulan dan bintang tak slalu menyapa, kasih tak slalu di mata, haruskah malam menjemput bulan..

Ait tlah jatuh, kepiluan hati tak terperi, sunyi sendiri..
Namun.. taukah.. tetes embun akan membawa kehidupan baru, hilang sudah rasa perih, berganti tekad asa bertali, senyum tersungging..

Hidup kan terasa indah bila ada tawa ceria, namun hidup kan hampa bila tak ada tangis duka..
Karena tiap kehidupan pastikah ada kedukaan dan kebahagiaan.. silih berganti.. tak mungkin dapat berlari sendiri..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Aku hanya ingin berkomentar, entah berkomentar apa. Just wanna know u.